Tuesday, December 6, 2016

psikologi pendidkan transfer dan lupa



MAKALAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas :
Matakuliah                   :  PSIKOLOGI PEDIDIKAN
Dosen pengampu         :  Dr. Sopiah M.Ag

Disusun oleh:
1.      Maharningsih                        (2022113047)
2.      Nur Fadhillah                        (2022112061)
3.      Ismi Aini Lathifah                 (2022112081)
4.      Royana Firdausa                   (20221130)

JURUSAN TARBIYAH PBA
SEKOLAH  TINGGI AGAMA ISLAM PEKALONGAN (STAIN)
PEKALONGAN
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Transfer dalam belajar yang lazim disebut Transfer belajar ( transfer of learning ) itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi lainnya.Sedangkan Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari.
Transfer dan lupa sangat berkaitan yaitu lupa terajadi ketika materi-materi atau pelajaran-pelajaran yang telah kita ketahui tidak tertransfer dengan baik didalam otak kita,oleh karena itu kita perlu memahami cara-cara yang dapat kita gunakan untuk meng hindari hal tersebut.
Didalam makalah ini akan dijelaskan cara-cara atau tindakan yang dapat kita lakukan agar transfer yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik serta faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi lupa tersebut selain karena adanya transfer yang kurang baik.
B.     Rmusan Masalah
1.      Apakah yang disebut dengan transfer dan lupa dalam belajar ?
2.      Faktor apasajakah yang mempengaruhi transfer dan lupa dalam belajar ?
3.      Apa saja teori-teori dalam transfer dan lupa dalam belajar ?






BAB II
PEMBAHASAN
A.  TRANSFER
1.    Pengertian
            Transfer dalam belajar yang lazim disebut Transfer belajar ( transfer of learning ) itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi lainnya. Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi hilangnya keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan keterampilan baru pada masa sekarang. Oleh karena itu ,definisi diatas harus dipahami sebagai pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan melakukan sesuatu terhadap tercapainya keterampilan melakukan sesuatu lainnya.[1]
2.    Macam-macam transfer belajar
            Peristiwa transfer tersebut pada umumnya selalu dampak positif maupun negativ terhadap aktivitas dan hasil pembelajaran materi pelajaran atau keterampilan lain .sehingga transfer dapat dibagi dua kategori yakni transfer positif dan trasfer negatif. Sedangkan menurut Thorn dike dan Robert M.Gagne transfer dalam belajar dapat digolongkan kedalam empat kategori[2] ,yaitu:
1)   Transfer Positif
            Yaitu transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Misalnya keterampilan mengendarai sepeda motor, akan mempermudah belajar mengendarai kendaraan bermotor roda empat.
2)   Transfer Negatif
            Transfer atau pemindahan berefek buruk yaitu mempersukar dan mempersulit dalam kegiatan belajar selanjutnya. Misalnya keterampilan mengemudikan kendaraan bermotor dalam arus lalu lintas yang bergerak disebelah kiri jalan, yang diperoleh seseorang selama tinggal di Indonesia, akan menimbulkan kesulitan bagi orang itu bila ia pindah kesalah satu Negara Eropa Barat, yang arus lalu lintasnya bergerak disebelah kanan jalan.
3)   Transfer Vertikal (tegak lurus)
            Dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu mebantu siwa tersebut dalam menguasai pengetahuan atau keterampilan yang lebih tinggi atau rumit. Misalnya seorang siswa SD yang telah menguasai prinsip penjumlahan dan pengurangan pada waktu duduk dikelas II akan mudah mempelajari perkalian pada waktu di duduk dikelas III.
4)   Transfer Lateral (ke arah samping)
            Dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Misalnya seorang lulusan STM yang telah menguasai teknologi “X” dari sekolahnya dapat menjalankan mesin tersebut ditempat kerjanya. Disamping itu, ia juga mampu mengikuti pelatihan menggunakan teknologi kurang lebih sama dengan mesin “X” tadi.

3.    Teori – teori Transfer
Adapun beberapa teori-teori transfer,[3] yaitu :
a)    Teori Disiplin Formal
            Teori ini didasari oleh ilmu jiwa daya. Menurut teori ilmu jiwa itu tersusun dari beberapa macam daya ( pikiran, ingatan, perasaan, dll. ) masing-masing daya itu dapat diperbaiki melalui latihan-latihan. Teori transfer belajar menurut psikologi daya adalah bahwa baiknya setiap fungsi sebagai akibat mempelajari bahan tertentu akan tertransfer dalam mempelajari bahan apapun juga yang tidak ada hubungannya dengan bahan latihan itu.
b)   Teori Komponen-Komponen Identik
            Menurut teori ini transfer terjadi, jika antara situasi yang lalu atau hasi belajar yang lalu dengan situasi yang dihadapi atau bahan pelajaran yang dihadapi terdapat aspek-aspek yang sama.
c)    Teori Generalisasi
            Pandangan ini dikemukakan oleh Charles Judd ( 1873-1946 ) yang berpendapat bahwa transfer belajar lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola, dan prinsip-prinsip umum.

4.    Faktor-faktor yang mempengaruh adanya transfer dalam belajar
Faktor-faktor tersebut yaitu [4]:
a)    Proses belajar
Yaitu keterlibatan siswa dalam proses belajar, kecermatan dalam persepsi dan kedalaman pengolahan materi yang semuanya berkaitan dengan cara belajar atau teknik belajar efisien dan efektif.
b)   Bahan atau materi bidang-bidang studi
metode dan prosedur kerja yang diikuti dan sikap yang dibutuhkan dalam bidang studi yang bersangkutan.
c)    Faktor-faktor subjektif dipihak siswa.
d)   Sikap dan usaha guru.

B.  LUPA
1.    Pengertian
            Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Peristiwa lupa ini dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Secara sengaja yaitu, ketika seseorang sengaja untuk melupakan pengalaman-pengalaman yang telah terjadi terutama mengenai peristiwa yang tidak menyenangkan. Sedangkan lupa yang terjadi secara tidak sengaja adalah lupa yang sering di jumpai. [5]
2.    Teori-teori lupa
Teori-teori tersebut yaitu [6]:
a)    Teori atropi
Sering disebut juga teori disense atau disused yaitu teori yang menitik beratkan pada lama interval. Berdasarkan teori ini kelupaan terjadi karena ingatan tersebut telah lama tidak ditimbulkan kembali maka makin lama makin mengendap hingga akhirnya orang mengalami kelupaan.
b)   Teori interfensi
Teori ini menitik beratkan pada isi interval. Menurut teori ini kelupaan terjadi karena adanya ingatan yang saling bercampursatu dengan yang lainnya sehingga saling mengganggu.
3.    Faktor-faktor yang menyebabkan kelupaan[7]
a)    Tidak pernah digunakan (disused) dan perubahan-perubahan metabolisme di dalam sistem urat saraf sehingga menyebabkan bekas-bekas ingatan di dalam otak lambat laun menjadi kabur dan kemudin terhapus.
b)   Inhibis interaktif yaitu saling pengaruh mempengaruhi antara bekas ingatan yang lama dan yang baru dan yang bersifat menghambat.
c)    Represi yaitu merupakan situasi psikologis yang menekan mmisalnya peristiwa yang bersifat menakutkan yang akan dilupakan dengan sengaja. Dalam hal yang ekstrim represi akan mengakibatkan amnesia.
Sedangkan faktor lupa yang terjadi pada siswa yaitu karena adanya[8]:
a)    Gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa.
b)   Tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja ataupun tidak.
c)    Perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.
d)   Perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu.
e)    Pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa.
4.    Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk dapat mengurangi kelupaan
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk dapat mengurangi lupa yaitu:
a)    Siswa harus memiliki motivasi belajar yang kuat terutama motivasi intrinsik.
b)   Siswa harus memusatkan perhatiannya pada unsur-unsur bahan belajarnya.
c)    Berusaha memperparui bekas-bekas ingatan yang tersimpan untuk menghindari lupa.
d)   Untuk dapat memproduksi dan memunculkan kembali ingatan tersebut hendaknya siswa menggunakan cara-cara yang tepat untuk memudahkannya. 

KESIMPULAN
     Transfer dalam belajar yang lazim disebut Transfer belajar ( transfer of learning ) itu mengandung arti pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi kesituasi lainnya. Kata “pemindahan keterampilan” tidak berkonotasi hilangnya keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu karena diganti dengan keterampilan baru pada masa sekarang. Oleh karena itu ,definisi diatas harus dipahami sebagai pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan melakukan sesuatu terhadap tercapainya keterampilan melakukan sesuatu lainnya
Macam-macam transfer ada 4 kategori, yaitu : Transfer positif, Transfer negatif,Transfer vertikal dan transfer lateral.
     Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Peristiwa lupa ini dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Secara sengaja yaitu, ketika seseorang sengaja untuk melupakan pengalaman-pengalaman yang telah terjadi terutama mengenai peristiwa yang tidak menyenangkan. Sedangkan lupa yang terjadi secara tidak sengaja adalah lupa yang sering di jumpai
Faktor-faktor nya yaitu:
1.      Tidak pernah digunakan (disused)
2.      Inhibis Interaktif
3.      Represi

DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd Racman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogja : Tiara Wacana
Purwanto, M. Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syah, Muhibin. 2011.  Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : CV. Andi Offset





[1] Muhibbin Syah,psikologi Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2011),hal.164
[2] Ibid,hal.165-166
[3] Abd.Rachman Abror,Psikologi Pendidikan,(Yogya:Tiara Wacana,1993),hal.94-96
[4] Ibid,hal.97
[5]Loc.cit.,hal.155
[6] Bimo Walgito,Pengantar Psikologi Umum,(Yogyakarta:C.V Andi Offset,2010),hal.175
[7]Abd.Rachman Abror,Psikologi Pendidikan,(Yogya:Tiara Wacana,1993),hal.103
[8] Muhibbin Syah,psikologi Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2011),hal.156-157

1 comment: