Sunday, December 4, 2016

maharah kitabah



MAKALAH
Metode Pembelajaran Ketrampilan Berbahasa: Ketrampilan Menulis (Maharah al-Kitabah)

 Disusun guna memenuhi tugas :
 Mata Kuliah               : Metodologi Pengajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu        : Abdul Basith M.Ag             

Logo-STAIN-Pekalongan.gif
Disusun Oleh :
1.      Nailis Nurul Madinah             (2022112078)
2.      Ismi Aini Lathifah                  (2022112081)
3.      Nur Hidayat                            (2022112083)
4.      Fatkhatun Nikmah                  (2022112084)
5.      Umi Kulsum                            (2022113068)

JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN PEKALONGAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kitabah(menulis) berarti melukiskan lambang-lambang grafis yang meng
gambarkan suatu bahasa yang difahami seseorang untuk dibaca orang lain.
Menulis meliputi kegiatan dalam tulis-menulis, termasuk menulis dalam pengertian
yang sangat sederhana seperti menulis huruf, sampai kepada menulis yang lebih
komplek.dnngan dmikian menulis (kitabah) dapat berupa kegiatan sederhana tetapi mendasar, yakni sekadar melukiskan lambang-lambang grafis dan dapat pula menjadi kegiatan yang lebih kompleks berupa penuangan pikiran yang dikenal dengan mengarang. Mengarang adalah salah satu bagian dari keterampilan menulis. Mengarang (al-insya’)adalah kegiatan menyusun kata-kata dalam kalimat secara benar dan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Penulis menghubungkan kalimat-kalimat tersebut hingga terbentuk suatu tulisan yang berkesinambungan yang dapat mengkomunikasikan pikiran dan ide penulis tentang suatu topik tertentu.
Menulis merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan tanpa didukung olehtekanan suara, nada, mimik, gerak gerik dan tanpa situasi seperti yang terjadi pada kegiatan komunikasi lisan. Jadi , penulis harus pandai memanfaatkan
kata-kata, ungkapan, kalimat, serta menggunakan pungtuasi untuk menyampaikan,
menginformasikan, melukiskan dan menyarankan sesuatu kepada orang lain.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Ketrampilan Menulis (Maharah al-Kitabah)
2.      Bagaimanakah Konsep al-Kitabah
3.      Apakah Tujuan Pembelajaran al-Kitabah
4.      Strategi apa yang dapat dilakukan dalam Pembelajaran al-Kitabah
5.      Langkah-langkah pengajaran maharah kitabah





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Keterampilan Menulis (Maharah al-Kitabah)
Keterampilan menulis (maharah alkitabah/writing skill) adalah kemampuan dalam mendiskripsikan atau mngungkapkan isi pikiran , mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang[1].
Keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa arab secara garis besar dapat dibagi tiga kategori:
1.      Keterampilan imla’
2.      Keterampilan khot
3.      Keterampilan kaligarfi

B.     Konsep al-Kitabah
maharah al-kitabah (keterampilan menulis) merupakan kemampuan
seseorang dalam mengolah lambang-lambang grafis menjadi kata-kata, lalu kata-kata
menjadi kalimat yang efektif yang sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku,
guna menyampaikan dan menginformasikan ide, buah pikiran, pendapat, pengalaman,
sikap, perasaan dan emosi kepada orang lain.

C.     Tujuan Pembelajaran al-Kitabah
Tujuan pembelajaran kitabah didalam bahasa arab dimungkinkan didalam materi[2] :
1.      Menulis huruf arab dan mengetahui hubungan antara harokat huruf dan bunyinya.
2.      Menulis kalimat bahasa arab dengan huruf terpisah dan huruf sambung dengan perbedaan harokat huruf diawal kalimat, ditengah kalimat, dan diakhir kalimat.
3.      Menyempurnakan  metode kitabah didalam bahasa arab dengan khat ynag menarik dan utuh.
4.      Menyempurnaan penulisan khat naskh, khat rik’ah, atau memperbaiki keduanya agar lebih mudah dalam proses pembelajaran.
5.      Menyempurnaan penulisan dimulai dari sisi kanan ke sisi kiri.
6.      Mengetahui prinsip-prinsip tata cara dikte dan mengetahui apa yang ada dalam bahasa arab dari sebagian perbedaan antara ucapan dan penulisan.
7.      Agar bisa menerjemahkan tulisan didalam kalimat.
8.       Mengetahui tanda-tanda penomoran dan menunjukan tata cara dalam membantu mengetahui tanda-tanda penomoran.
9.      Agar bisa menerjemahkan penulisan yang belum terpakai dalam rumus nahwu.
10.  Dapat menguasai pola-pola yang sesuai dengan judul dan ide pokok yang diungkapkan dari ide pokok tersebut.
11.  Agar bisa menulis cepat dengan bahasa yang benar, utuh dan ungkapan yang jelas.

D.    Strategi Pembelajaran al-Kitabah (Menulis)
Dari berbagai keterampilan berbahasa, keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi dari empat keterampilan berbahasa. Menulis merupakan sarana berkomunikasi dengan bahasa antara orang dengan orang lain nya yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu.
Sebagaimana dikemukakan oleh H.M.Abdul Hamid dkk bahwa pembelajaran menulis berpusat pada tiga hal :
1.      Kemampuan menulis dengan tulisan yang benar
2.      Memperbaiki khoth
3.      Kemampuan mengungkapkan pikiran secara jelas dan detail.
Dalam pembelajaran kitabah ini dapat digunakan 3 metode yaitu : metode nahwu watarjamah, metode mubasysyaroh, dan metode sam’iyah syfawiyah.
Adapun bentuk pembelajaran kitabah[3], yaitu :
1.      Pembelajaran imla’
a.      Imla’ manqul
Pada tingkat ini bertujuan untuk memperbaiki siswa dalam menulis huruf – huruf arab dan kata – kata bahasa arab. Pada tingkat ini juga tidak hanya berpusat pada penulisan huruf tetapi juga pada tarqiq dan qowaid.
b.      Imla’ mandhur
Tingkat ini merupakan lanjutan dari tingkat sebelmnya. Dalam tingkat ini guru dapat memberikan latihan – latihan berupa :
·         Siswa diminta untuk memepelajari dirumah teks yang diberikan oleh guru, kemudian setelah dipelajari ketika dikelas siswa dan guru dikelas bersama – sama mendiskusikan kembali teks tersebut dan guru menerngkan
·         Memberikan siswa teks pendek, kemudian meminta siswa untuk menghafalnya kata per-kata, kemudian meminta siswa untuk menuliskannya kembali.
·         Meminta sisa untuk menuliskan kembali apa yang telah dipelajarinya tanpa meihat kembali pada catatan. Kemudian membandingkan kembali antara tulian jawabannya dengn tulisan yang ada dicatatan
·         Bias juga dengan guru mengemukakan satu atau dua aragraf yang pernah dibaca siswa kemudian dibuang kata – kata kuncinya, dan meminta siswa untuk menyempurnakannya.
·         Guru dapat pula memberikan pertanyaan yang jawabannya telag dihafal siswa kemudian meminta siswa untuk menuliskannya kembali.
·         Pada tahap terakhir guru menulis kata – kata sult dipapan tulis kemudian siswa menyalinnya.
c.       Imla’ Ikhtibariy
Dalam imla’ ikhtibariy ini membutuhka tiga keterampilan yaitukemampuan mendengar, kemampuan menghafal, dan kemampuan menulis. Tujuan dari imla’ikhtibariy adalah untuk memperkuat hubungan antara suara dan rumus yang telah dipelajari siswa ketik membaca dan mengevaluasi perkembangan dan kemajuan ingatan terhadap yang didengar siswa.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran imla’ :
·         Hendaknya guru dalam membacakan materinya dengan suara nyaring dan mendiktekannya kepada siswa dengan kecepatan sedang dan membuat penggalan jumlah yan bermakna untuk didiktekan.
·         Setelah mendiktekan materi guru hendaknya memberikan waktu kepada siswa untuk mengoreksi kembalimaterinya masing – masing.
2.      Pembelajaran Ta’bir
a.       Ta’bir Muwajjah ( terbimbing )
Pembelajaran pada tingkat ini hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari menlis satu kalimat kemudian berkembang menjadi beberapa kalimat kemudian bekembang menjadi satu paragraph lalu dua paragraph dan seterusnya.
Adapun beberapa latihan yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini :
·         Pembelajaran diawali dengan penyempurnaan kalimat
·         Latihan menganalisis, yakni menganaisis berbagai makna yang terdapat dalam satu jumlah.
b.      Ta’bir Hurr ( Menulis Bebas )
Pada pembelajaran ini dipilih tema – tema yang sesuai dengan penguasaan siswa, baik dari penguasaan kosa kata, tarqiq, dan penggunaan kaidah – kaidah bahasa.
Selain dari strategi pembelajaran kitabah diatas, adapula beberapa tenik pembelajaran alternative lainnya yang dapat digunakan dalam pembelajaran kitabah[4] :
1.      Memperkenalkan karangan
2.      Meniru model
3.      Karangan bersama
4.      Menyusun kembali karangan
5.      Menyelesaikan cerita
6.      Menjawab pertanyaan
7.      Meringkas isi bacaan
8.      Reka cerita gambar
9.      Mengembangkan kata kunci
10.  Mengembangkan kalimat topic
11.  Mengembangkan judul
12.  Mengembangkan kata-kata mutiara (amtsal/mahfuzhat)
13.  Menulis surat
14.  Menyusundialog
15.  Menyusunwacana
E.     Langkah-langkah pengajaran maharah kitabah
Dalam makalah kami langkah-lanagkah yang akna dicontohkan adalah dalam bentuk imla’[5] :
1.      Guru  menentukan  materi  bacaan  yang  sudah  dikenal  para  siswa  agar  mereka
mempersiapkan diri terlebih dahulu di rumah. Dari materi itulah guru mengambil
bahan imla’untuk waktu berikutnya.
2.      Guru mendiktekan materi bacaan, baik seluruhnya, sebagian, maupun memilih
sebagian kalimat atau kata. Ketika mendikte kan bacaan, guru membacakannya
dengan perlahan sebanyak tiga kali. Guru juga harus membacanya dengan teliti.
Para siswa akan menulis apa yang mereka dengar dan mereka mendengar apa
yang diucapkan oleh gurunya.
3.      Setelah dikte selesai, guru mengadakan koreksi. Selang waktu antara kegiatan
imla’ dan pengkoreksian tidak boleh terlalu lama, karena pengukuhan harus
segera dan cepat.
4.      Guru atau siswa menulis jawaban-jawaban yang benar di dalam buku tulis atau
papan tulis.
5.      Setiap siswa mengoreksi tulisan masing-masing, atau mereka saling menukarkan
buku dengan sesama mereka dan mengoreksinya. Koreksi oleh masing-masing
jauh lebih baik, lebih cepat dan lebih ringan dibandingkan dengan saling tukar
buku. Untuk para siswa pemula semua tugas sebaiknya dikoreksi langsung oleh
guru.
6.      Guru dan para siswa membahas kesalahan-kesalahan yang terjadi pada latihan
dikte.
7.      Guru meminta para siswa mengulangi setiap tulisan mereka yang salah sebanyak
tiga, empat atau lima kali.





BAB III
KESIMPULAN
Keterampilan menulis (maharah alkitabah/writing skill) adalah kemampuan dalam mendiskripsikan atau mngungkapkan isi pikiran , mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang.
Seperti dalam maharah sebelumnya, maharah ini lebih menekankan kemahiran siswa dalam keterampilan menulis seperti imla’, khat, insyaq. Tujuannya agar siswa bisa memahami tata cara penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa arab.























DAFTAR PUSTAKA
Fakhrurrozi, Aziz & Erta Mahyudin. 2012. Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
Hermawan, Asep. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosda Karya
Naqoh, Mahmud Kamil. 1985. Ta’lim Lughoh Al-‘arobiyah. Makkah: jami’ah Umil Quro’
Wa Muna. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Sukses offset



[1] Asep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Bandung: Rosda Karya, 2009)
[2]Mahmud Kamil Naqoh, Ta’lim Lughoh Al-‘arobiyah, (Makkah: jami’ah Umil Quro’, 1985 ) 236 – 237
[3] Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Sukses offset, 2011), hlm.125 – 128
[4] Aziz Fakhrurrozi & Erta Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI, 2012), hlm. 362 - 364
[5] Ibid, hlm. 358

1 comment: