Saturday, December 3, 2016

makalah psikoanalisis



BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Ketika membahas suatu bidang kajian ilmu, kita tidak akan terlepas dari teori yang mendasarinya. Demikian juga dengan psikologi perkembangan. Teori dapat dijadikan sebagai landasan untuk menyususn dan mengorganisasi data dan fakta yang diperoleh guna meramalkan eristiwa yang akan datang. Oleh karena itu, teori harus dapat diuji dan sangat memungkinkan untuk menjadi salah ketika muncul teori baru yang dianggap lebih tepat.
Dalam Psikologi perkembangan terdapat empat kelompok besar yang menyusun teori perkembangan, yaitu teori psikoanalisis, teori kematangan, teori belajar - social, serta teori perkembangan kognisi.
Dalam makalah ini akan dipaparkan dari salah satu teori tersebut yaitu teori psikoanalisis yang dikemukakan oleh dua tokoh yaitu Sigmund Freud dan Erik Erikson.
B.                 Rumusan Masalah
1.                  Pengertian Psikoanalisis
2.                  Psikoanalisis menurut Sigmund Freud
3.                  Psikososial menurut Erik Erikson









BAB II
PEMBAHASAN
1.    Teori Psikoanalisis
     Psikoanalisis menggambarkan perkembangan sebagai sesuatu yang biasa tidak disadari (diluar kesadaran) dan diwarnai oleh emosi. Ahli teori psikoanalisis percaya bahwa perilaku hanyalah sebuah karakteristik permukaan dan bahwa pemahaman yang sebenarnya mengenai perkembangan hanya didapat dengan menganalisis makna simbolis perilaku dari kerja pikiran yang dalam. Ahli teori psikoanalisis juga menekankan bahwa pengalaman dini dengan orang tua secara signifikan membentuk perkembangan. Karakteristik ini ditekankan dalam teori psikoanalisis dari Sigmund Freud.[1]
2.    Psikoanalisis Sigmund Freud (1856 – 1939)
     Sigmund Freud adalah tokoh yang mencetuskan teori psikoanalisis. Freud memiliki keyakinan bahwa perkembangan psikologis dipandu oleh kekuatan dari dalam, terutama kematangan biologis. Untuk menunjang pendapat tersebut, Freud mengemukakan konsep tentang tahap – tahap perkembangan manusia. Meskipun demikian, kekuatan yang berasal dari lingkungan social juga berperan dalam proses kematangan individu, terutama berkaitan dengan energy seksual dan agresivitas[2].
     Aliran Psikoanalisis memandang perkembangan perilaku manusia adalah sebagai hasil interaksi subsistem dalam kepribadian manusia yaitu[3] :
·  Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia yang merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi kebutuhannya. Bersifat egoistis, tidak bermoral, dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id terdiri dari dua bagian :
1.                       Libido – insting, reproduktif penyediaan energy dasar untuk kegiatan konstruktif.
2.                       Thanatos – insting, destruktif dan agresif
·  Ego, berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat – hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realitas. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas.
·  Super Ego, yaitu unsure yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normative atau ideal. Super Ego disebut juga sebagai hati nurani, merupakan internlisasi dari norma – norma social dan kultur masyarakat.
Tahap perkembangan pada pada manusia menurut Psikoanalisis dilalui dari lima tahap, tahap – tahap perkembangan ini menurut Freud dipengaruhi motivasi seksual, sehinggatahap perkembangan ini disebut Psikoseksual[4]. Tahap – tahap terebut yaitu :
1.    Tahap Oral
     Pada tahap perkembangan pertama ini, terjadi selama 18 bulan pertama kehidupan, dimana kesenangan bayi terpusat pada mulut, seperti mengunyah, mengisap, dan menggigit.
2.    Tahap Anal
     Pada tahap perkembangan kedua ini, tejadi antara umur 1 dan 3 tahun. Dimana kesenangan terbesar anak melibatkan anus atau funsi pembuangan yang dihubungkan dengannya.
3.    Tahap Phallic
     Pada tahap perkembangan ketiga ini, terjadi antara umur 3 sampai 6 tahun. Pada tahap ini kesenangan terfokus pada alat kelamin.
4.    Tahap Latency
     Pada tahap perkembangan keempat ini, terjadi antara sekitar usia 6 tahun hingga masa puber. Selama periode ini anak menekankan seluruh miant seksual dan mengembangkan keterampilan social dan intelektual.
5.    Tahap Genital
     Pada tahap perkembangan terakhir ini, dimuali dari masa puber dan seterusnya. Tahap genital adalah saat kebangkitan seksual, sumber kesenangan seksual sekarang didapat dari seseorang diluar keluarga.
3.    Psikososial Erik Erikson (1902 – 1994)
     Pakar perkembangan lain dalam bidang psikologi adalah Erik Erikson. Erikson menyatakan bahwa perkembangan manusia bersifat psikososial. Perkembangan juga terjadi sepanjang rentang kehidupan, tidak hanya pada lima tahun pertama.
     Erikson mengembangkan delapan tahap perkembangan manusia berdasarkan kehidupan psikososialnya. Pada tiap – tiap tahap perkembangan, manusia mengalami krisis yang dapat dijadikan sebagai titik pijak menuju peningkatan potensi. Semakin sukses individu dalam mengatasi krisis akan semakin sehat perkembangannya. Delapan tahap perkembangan psikososial tersebut adalah sebagai berikut [5]:
1)   Pada tahun pertama kehidupan (Masa Bayi): terjadi krisis yang timbul akibat adanya konflik antara kepercayaan dan ketidak percayaan (trust vs. mistrust).
2)   Tahun 1 – 3 kehidupan: timbul konflik antara otonomi dan rasa malu dan keragu – keraguan. Setelah memperoleh rasa aman dan nyaman, bayi akan menyadari bahwa perilakunya adalah milik mereka sendiri (otonomi Vs. malu dan ragu – ragu).
3)   Tahap ketiga (Tahun pra – sekolah, 3 – 5 tahun) merupakan krisis yang terjadi sebagai akibat konflik antara prakarsa dan rasa bersalah. Masa ini terjadi ketika masa prasekolah (Inisiatif Vs. rasa bersalah)
4)   Ketika anak memasuki usia sekolah (usia SD 6 tahun – remaja), anak akan memasuki tahap perkembangan berikutnya, yaitu krisis antara tekun dan rasa rendah diri ( industry vs. inferiority).
5)   Memasuki masa remaja (10 – 20 tahun), individu akan dihadapkan pada konflik antara identitas dengan kekaburan identitas (identity vs. identity confusion).
6)   Tahun – tahun awal masa dewasa (20 – 30 tahun) akan ditandai oleh terjadinya krisis yang timbul antara keintiman dan isolasi (intimacy vs. isolation).
7)   Memasuki pertengahan masa dewasa (40 – 50 tahun), individu akan dihadapkan pada krisis yang terjadi antara kebangkitan dengan kemandegan (generativy vs. stagnation),
8)   Pada akhir masa dewasa (60 tahun keatas), individu akan memasuki krisis antara integritas dan kekecewaan (integrity vs. despair).






BAB III
KESIMPULAN
Psikoanalisis menggambarkan perkembangan sebagai sesuatu yang biasa tidak disadari (diluar kesadaran) dan diwarnai oleh emosi. Pendiri teori ini adalah Sigmund Freud. Freud membagi tahap perkembanagan pada manusia menjadi lima tahap perkembanagan, yaitu:
1.      Tahap Oral
2.      Tahap Anal
3.      Tahap Phallic
4.      Tahap Latency
5.      Tahap Genital
Tokoh lain dalam psikologi perkembanagn ini adalah Erik Erikson, yang mencetuskan teori Psikososial. Teori Psikososial membagi perkembangan menjadi delapan tahap perkembangan yaitu :
1.      Tahap trust vs. mistrust
2.      Tahap otonomi Vs. malu dan ragu – ragu
3.      Tahap Inisiatif Vs. rasa bersalah
4.      Tahap industry vs. inferiority
5.      Tahap identity vs. identity confusion
6.      Tahap intimacy vs. isolation
7.      Tahap generativy vs. stagnation
8.      Tahap integrity vs. despair









            DAFTAR PUSTAKA
Suntrock, John W. . 2007. Perkembangan Anak. Jakarta:Erlangga
Pratisti, Wiwien Dinar. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Bogor: PT Indeks
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group



























MAKALAH
TEORI PERKEMBANGAN SUDUT PANDANG PSIKOANALISIS
(Sigmund Freud & Erik Erikson)
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah: Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu: Triana Indrawati, M. Pd

Logo-STAIN-Pekalongan.gif
Disusun Oleh :
1.      Siti Rofikoh
2.      Frinka
3.      M. Miftakhhudin         (2022112057)
4.      Nur Fadhillah               (2022112061)
5.      Nabhan Nabil              (2022112062)
6.      Nurul Aini                   (2022112068)
7.      Laelatussajaroh             (2022112077)
8.      Ismi Aini Lathifah       (2022112081)
9.      Uki
10.  Rizqi
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN PEKALONGAN
2015


[1] John W. Suntrock, Perkembangan Anak, (Jakarta:Erlangga, 2007), hal.44
[2] Wiwien Dinar Pratisti, Psikologi Anak Usia Dini, (Bogor: PT Indeks, 2008), hal. 24
[3] Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal.19 – 20
[4] John W. Suntrock, Loc.Cit., hal. 45
[5] Wiwien Dinar Pratisti,Loc.Cit., hal.28 – 31

No comments:

Post a Comment