Tuesday, December 6, 2016

antropolinguistik



Makalah
Antropolingistik
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Linguistik
Dosen Pengampu : muhandis az-zuhri
Disusun Oleh :
1.   Laelatussajaroh                   (2022112077)
2.   Nailis nurul madinah          (2022112078)
3.   Ismi aini lathifah                 (2022112081)
4.   M. Kharis amin qutbi         (2022112080)
Kelas : B
JURUSAN TARBIYAH PBA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGeRI
STAIN PEKALONGAN
2014


BAB 1
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG

 Budaya dan bahasa menurut para ahli memiliki keterkaitan yang amat erat. Keeratan hubungan antara bahasa dengan kebudayaan telah lama dirasakan para linguis dan antropoloog sehingga pembicaraan mengenai relasi kedua bidang itu bukanlah topik baru dalam dunia ilmiah. Banyak pandangan yang telah diberikan para ahli mengenai hubungan kedua bidang itu.
Dalam mengetahui hubungan anatara keduanya maka muncullah ilmu antropolinguistik, dimana ilmu ini menggabungkan anatara ilmu antropologi dan linguistik.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut bagaimana keterkaitan yang dimaksudkan dan bagaimana bahasa dijadikan sebagai persyaratan keudayaan.

2.      RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian antropolinguistik
2.      Hubungan bahasa dan budaya
3.      Bahasa sebagai persyaratan kebudayaan










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian antropulinguistik
Antropolinguistik adalah ilmu yang menggabungkan antara antropologi (ilmu kebudayaan) dengan linguistic dalam cabang linguistik ilmu ini mempelajari  fariasi dan penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan waktu, perbedaan tempat komunikasi, sistem kekerabatan, pengaruh kebiasaan etnik, kepercayaan, adat istiadat, etika berbahasa, dan pola-pola kebudayaan lain dari suku bangsa.
Antropolingistik ini lebih menitikberatkan  pada hubungan antara bahasa dan kebudayaan didalam suatu masyarakat seperti peranan bahasa didalam mempelajari bagaimana hubungan keluarga diekspresikan  dalam terminologi budaya.

B.     Hubungan bahasa dan kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Hubungan antara bahasa dan kebudayaan ini merupakan hubungan yang subordinatif, dimana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan, sedangkan menurut pendepat lain bahasa dan kebudayaan memiliki hubungan koordinatif yakni hubungan yang sederajat yang kedudukan sama tingi.[1] Adapaun  menurut para ahli lain bahasa dan kebudayaan memiliki beberapa hubungan diantaranya[2]:
1.      Bahasa sebagai alat atau sarana kebudayaan
 Hubungan antara bahasa dengan kebudayaan yang pertama yaitu sebagai alat atau sarana kebudayaan yang artinya yaitu bahasa berfungsi sebagai pengembang, pentransmisi maupun penginventarisan kebudayaan. Dalam pengembangan kebudayaan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a.       Pemerkayaan khazanah kebudayaan, contohnya kebudayaan Indonesia yang dapat dikembangkan dengan kebudayaan daerah yang ada di indonesia sendiri atau dengan kebudayaan asing.
b.         Adanya promosi kebudayaan, promosi kebudayaan yang bertujuan untuk mengembangkan kebudayaan tersebut biasanya digunakan bahasa sebagai alat dalam promosi tersebut. Dengan mengemas bahasa dengan sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat memahami inti kebudayaan yang dipromosikan dan dikembangkan.
c.       Pewarisan kebudayaan secara turun-temurun. Pewarisan kebudayaan tersebut dilakukan dengan bantuan bahasa sebagai alatnya, yaitu dengan adanya penulisan naskah-naskah lama yang ditulis dengan bahasa.
d.      Sarana ekspresi nilai-nila budaya. Nilai-nilai budaya yang menggunakan bahasa sebagai alat atau sarana penerus kebudayaan dibagi menjadi tiga yaitu : kebudayaan ekspresi, tradisi, dan fisik.
e.       Penamaan atau pengistilahan kebudayaan. Tindakan selain bertujuan untuk mengembankan kebudayaan tersebut,  juga bertujuan untuk penginventarisasi kebudayaan. Dalam penamaan atau pengistilahan kebudayaan tersebut digunakanlah bahasa.
2.      Bahasa sebagai bagian kebudayaan
Bahasa digolongkan sebagai unsur budaya karena pada hakikatnya bahasa mengikuti hakikat kebudayaan. Hakikat kebudayaan ada tujuh, yaitu : 1) sangat beragam atau bervariasi, 2) diperoleh dan diwariskan secara sosial dengan proses belajar,3) terjabarkan melalui komponen-komponen biologis, lingkungan, psikologis dan  hakikat kebudayaan tersebut terdapat pula dalam bahasa.
Diketahui pula bahwa bahasa merupakan salah satu unsur dalam bahasa yang terpenting, karena mempunyai peran yang sangat besar seperti yang telah diuraikan diatas.
3.      Bahasa merupakan hasil kebudayaan
Bahasa merupakan hasil kebudayaan, menurut Levi-strauss artinya bahwa bahasa yang digunakan atau diucapkan oleh suatu kelompok masyarakat adalah suatu refleksi atau cermin keseluruhan kebudayaan masyarakat tersebut. Misalnya, selalu ada interaksi manusia yang membutuhkan komunikasi dan ada juga ungkapan ritual, yang masing-masing menggunakan bahasa.
4.      Bahasa hanya mempunyai makna dalam latar kebudayaan yang menjadi wadah nya.
Bentuk bahasa yang sama mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan kebudayaan yang menjadi wadahnya. Contoh nya kata yang sama jika wadah atau tempat kata yang sama itu berbeda maka akan memiliki makana yang berbeda pula, contoh :
Dalam bahasa sunda kata “atos” berarti sudah sedangkan dalam bahasa jawa “atos” berarti keras.

C.     Bahasa sebagai persyaratan budaya
Bahasa merupakan persyaratan kebudayaan, pengertian bahasa sebagai persyaratan kebudayaan dapat diartikan dalam dua cara[3]:
1.      Bahwa bahasa merupakan persyaratan budaya secara diakronis karena kita mempelajari kebudayaan melalui bahasa
2.      Bahasa merupakan persyaratan kebudayaan karena materi atau bahan pembentuk bahasa sama jenisnya dengan materi atau bahan pembentuk keseluruhan budaya yakni relasi logis, oposisi, korelasi dan sebagainya.













Kesimpulan
             Antropolinguistik merupakan ilmu yang menggabungkan antara unsure bahasa dan kebuayaan. Ilmu ini meneliti mengeai sejauh mana pengaruh budaya dalam ragam bahasa yang timbul. Dalam ilmu ini di sebutkan bahwa antara dan kebudayaan mempunyai keterkaitan yang amat erat, keterkaitan tersebut menurut para ahli adalah : Bahasa sebagai alat atau sarana kebudayaan, Bahasa sebagai bagian kebudayaan, Bahasa merupakan hasil kebudayaan, Bahasa hanya mempunyai makna dalam latar kebudayaan yang menjadi wadah nya.
  Bahasa juga dijadikan sebagai salah satu persyaratan budaya, yang dalam hal ini di artikan dalam dua hal yaitu :
1.      Bahwa bahasa merupakan persyaratan budaya secara diakronis karena kita mempelajari kebudayaan melalui bahasa
2.      Bahasa merupakan persyaratan kebudayaan karena materi atau bahan pembentuk bahasa sama jenisnya dengan materi atau bahan pembentuk keseluruhan budaya yakni relasi logis, oposisi, korelasi dan sebagainya.

Daftar Pustaka
Chaer Abdul, Leonie Agustina, 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka cipta
Sibarani Robert, Antroolinguistik. 2004. Medan: Penerbit Poda







[1] Abdul Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik, (Jakarta: Rineka cipta, 2010), hal. 165
[2] Robert Sibarani, Antroolinguistik, (Medan: Penerbit Poda, 2004), hal. 57-65
[3] Ibid. hal 89

No comments:

Post a Comment