Tuesday, December 6, 2016

metodologi penelitian pengertian kerangka berfikir


DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah....................................................1
B.     Rumusan Masalah...............................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................2
A.Pengertian Kerangka Berfikir……………………………2
B. Penyusunan Dalam Kerangka Berfikir………………....3
BAB III PENUTUP..............................................................................6
A.    Simpulan.............................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................7









KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim........
            Puji syukur saya panjatkan kepada Allah  Swt yang telah melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Metodologi Penelitian yang berjudul “Kerangka Berfikir” . Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, sahabatnya,keluarganya, serta segala umatnnya hingga yaumil akhir.
            Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan mengenai menyampaikan materi dengan jelas dan dapat dimengerti. Makalah ini disajikan sebagai bahan materi dalam diskusi mata kuliah Metodologi Penelitian.
            Penulis menyadari bahwa kemampuan dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis sudah berusaha dan mencoba mengembangkan dari beberapa reverensi mengenai pendapat dan pemikiran tentang menyampaikan materi dengan jelas dan dapat dimengerti. Apabila dalam penulisan makalah ini ada kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan dan pembahasannya maka saya dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca.
            Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin yaa robbal ‘alamin.
                                                                                   
                                               





BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Banyak orang tidak melakukan penelitian karena kemiskinan material dan metodologi. Kemiskinan material dapat berupa kebingungan dengan apa yang akan diteliti yang bersifat substantive. Adapun kemiskinan metodologi berupa kebingungan bagaimana cara melakukan penelitian dengan baik dan benar sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Oleh karena itu, untuk menjadi peneliti yang professional dan handal, harus menguasai substansi yang akan diteliti dan metodologi penelitiannya, disamping kemampuan menulis dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku).
Salah satu kerangka teoritis adalah kerangka berpikir. Kerangka berfikir adalah pokok utama untuk menentukan suatu masalah atau merencanakan suatu masalah yang akan di kaji. Adapun kerangka berfikir akan mempermudah suatu penelitian. Maka dari itu dimakalah ini akan dibahas terlebih dahulu tentang hal tersebut, untuk mempermudah penelitian.
B.     Rumusan Masalah

a. Pengertian kerangka berfikir?
b.  Bagaimana penyusunan dalam kerangka berfikir?




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kerangka Berfikir
Menurut Husain dan Purnomo alam bukunya Metodologi Penelitian Sosial menjelaskan bahwa kerangka berfikir ialah penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahn kita, atau argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis.[1] Untuk merumuskan hipotesis, maka Husain melanjutkan bahwa argumentasi kerangka berfikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memekai pengetahuan ilmiah sebagai premis-premis dasarnya.[2]
Selain Husain dan Purnomo beberapa ahli juga telah mendeskripsikan mengenai kerangka berfikir, diantaranya yaitu:
Kerangka berfikir menurut Widayat dan Amrullah ( 2002 ) seperti dikutip Masyhuri bahwa kerangka berfikir atau juga yang di sebut sebagai kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir juga menjelaskan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah ( objek ) penelitian.[3]
Sedangkan menurut Purnomo (1998 ), bahwa kerangka berfikir menjelaskan gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berfikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka berfikir juga merupakan argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis.argumentasi itu harus analisis, sistematiss, dan menggunakan teori yang relevan. [4] 
Secara umum Kerangka Berfikir merupakan konseptuan mengenai bagaimana satu teori berhubungan di antara beberapa faktor yang telah di identifikasikan penting terhadap masalah penelitian. Dalam kerangka pemikiran, penelitian harus menguraikan konsep atau variabel penelitian secara lebih terinci. Tidak hanya mendefinisikan variabel, tetapi  juga menjelaskan keterkaitan di antara variabel. Dalam menguraikan pemikirannya peneliti tidak sekedar memfokuskan variabel penelitiannya saja tetapi juga harus menghubungan konsep penelitian dalam kerangka yang lebih luas lagi.
Dalam kerangka berfikir, hal inti yang perlu dikemukakan ialah hubungan antara variabel yang diteliti dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Mengemukakan bagaimana hibungan variabel bebas dan variabel terikatnya, hubungan ini harus memperoleh pengakuan atau dukungan secara ilmiah.
2.      Harus ada penjelasan gamblang mengapa kita memikirkan hubungan tersebut berlaku. Cara yang paling mudah ialah mengutip kesimpulan dari penelitian orang lain yang relevan dengan variabel penilitian yang dikaji.
3.      Bila sifat dan arah hubunhgan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apa hubungan akan positif atau negatif.[5]

Kerangka berfikir dapat berupa kerangka teori dan kerangka penalaran logis. Kerangka teori tersebut merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan cara menggunakan teori tersebut dalam menjawab pertanyaan penelitian.  Kerangka berfikir bersifat operasional, yang diturunkan dari satu atau beberapa teori, atau dari pernyataan-pernyataan yang logis.
Apabila kerangka berfikir berupa kerangka teori, tugas peneliti dalam tahap ini adalah menyistematisasikan teori-teori yang berkembang untuk digunakan dalam penelitian tersebut. [6]

B.     Penyusunan dalam Kerangka Berfikir
Ø  Dua bentuk penyusunan kerangka pemikiran yaitu :
a.         Kerangka pemikiran memuat teori dalil konsep-konsep yang Akan dijadikan dasar dalam penelitian. Variabel penelitian dijelaskan secara mendalam dan relevan dengan permasalahan penelitian, sehinga dapat dijadikan dasar untuk menjawab permasalahan penelitian.
b.      Kerangka pemikiran tidsk lagi memuat dalil-dalil teori dan konsep-konsep tetapi hanya merupakan sintesis teori dalil dan konsep yang dijadikan dasar dalam penelitian dan digambarkan dalam bentuk hubungan variabel yang di gunakan dalam penelitian, namun variabelnya tidak dijelaskan secara mendalam.
Kerangka pemikiran dikatakan baik apabila dapat mengidentifikasi variabel yang penting yang sesuai  dengan permasalahan penelitian dan secara logis mampu menjelaskan keterkaitan antar variabel.[7] 

Ø  Teknis Penyusunan Kerangka Berfikir
Agar Kerangka Berfikir dapat dipahami dan diterima oleh pembaca, maka kerangka berfikir sebaiknya harus dibuat sendiri oleh peneliti dan bukan orang lain, yakni dengan memberikan argumentasi berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan objek yang diteliti. Beberapa unsur dalam kerangka berfikir yaitu konsep, proporsi, variabel, teori, hipotesa dan definisi operasional.
Agar sajian kerangka berfikir dapat diterima secara ilmiah, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Merumuskan konsep-konsep.
2.      Merumuskan proporsi.
3.      Merumuskan variabel-variabel yang akan diteliti.
4.      Merelevasikan teori yang dipakai dengan objek masalah.
5.      Mempersiapkan rancangan hipotesis yang disusun.
6.      Membuat devinisi operasional.[8]

Ø  Kesalahan Penggunaan Teori pada Kerangka Berfikir
Terdapat beberapa kesalahan umum dalam menggunakan landasan teori yaitu:
a.       Peneliti melakukan penyajian ulang yang tergesa-gesa terhadap kepustakaan semenjak dimulainya proses penelitian.
b.      Terlalu mengandalkan sumber-sumber data sekunder.
c.       Hanya memusatkan perhatian kepada penemuan-penemuan penelitian yang dibacanya dalam jurnal penelitian, hingga mengabaikan informasi berharga seperti metode, pengukurannya, dan sebagainya.
d.      Mengabaikan hasil-hasil penelitian, ataupun teori-teori yang terdapat dalam surat kabar, majalah populer
e.       Gagal menetapkan batasan-batasan masalah dalam menerapkan keputusan
f.       Mencatat data biografi tidak benar dan tidak dapat dipakai sebagai referensi yang sebenarnya dibutuhkan.
g.      Terlalu banyak mencatat bahan-bahan bacaan yang sebenarnya tidak relevan dengan masalah yang diteliti. [9]







BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Kerangka berfikir bahwasannya merupkan bagian penelitian yang menggambarkan alur pikiran peneliti dalam memberikan penjelasan kepada orang lain. Secara umum kerangka berfikir berfungsi sebagai tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, atau pokok masalah yang ada dalam penelitian berdasarkan teori yang ada.
Dalam menyusun kerangka berfikir, sebaiknya dalam sebuah penelitian kerangka berfikir harus dibuat sendiri oleh peneliti dan bukan orang lain, yakni dengan memberikan argumentasi berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan objek yang diteliti. Beberapa unsur dalam kerangka berfikir yaitu konsep, proporsi, variabel, teori, hipotesa dan definisi operasional.














DAFTAR  PUSTAKA

Mahmud. 2011.  Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia
Masyhuri.2008. Metodelogi penelitian. Bandung:PT Refika Aditama
Noor, Juliansyah. Metodelogi Penelitian.
Riase, Usman. 2009. Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. :CV Alfabeta
Usmani, Husain dan Purnomo Setiady Akbar. 2011. Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta: Bumi Aksara.















[1] Husaini Usman dan purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),hlm. 34
[2]Ibid,.
[3] Masyhuri, metedologi penelitian (Bandung: PT Refika Aditama, 2008) hlm. 113
[4] Ibid,.
[5] Juliansyah Noor, Metedologi Penelitian .
[6] Mahmud, Metedologi Penelitian Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), halm. 129
[7] Usman Rianse, Metedologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (CV Alfabeta:2009) hlm.85
[8] Ibid, hlm.115
[9] Husaini Usman dan purnomo Setiady Akbar. Op.Cit., hlm. 36

No comments:

Post a Comment