Makalah
JENIS – JENIS MASALAH
SISWA DI SEKOLAH
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Hanung Sudibyo, M.Pd
Disusun Oleh :
1.
Fadillah (2022112075)
2.
Nailul Muthohiroh (2022112076)
3.
Nailis nurul madinah (2022112078)
4.
Ismi aini lathifah (2022112081)
5.
Fatkhatun nikmah (2022112084)
Kelas : B
JURUSAN TARBIYAH PBA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGeRI
STAIN PEKALONGAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan peralihan ke masa remaja setelah
melewati masa kekanak-kanakannya di Sekolah Dasar (SD). Dapat dimengerti bahawa
akibat yang luas dari masa peralihan masa remajan ini (puber) sangat rentan
dengan kenaklan remaja, karena pada masa ini anak masih labil dalam menentukan
mana yang negatife dan mana yang positif atau mana yang baik serta mana yang
buruk. Hal demikian menjadi anak bertindak sesuai dengan kemampuan
hatinya dan sulit bagi anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosialnya. Perubahan dari masa kanak-kanak ke masa remaja merupakan masa yang
sulit untuk orang tua mapun guru karena pada masa ini butuh perhatian
yang khusus dalam segala hal. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa
perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pada masa remaja merupakan
akibat dari perubahan sosial pada akibat dari perubahan kelenjar yang
berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Kurangnya pembelajaran hati nurani, moral
yang diterima anak puber dari orang tua, kakak-adik, guru-guru dan teman-teman
kemungkinan akan terjadi perubahan psikologi yang buruk. Semakin baik
lingkungan yang diterima akan berdampak pula pada komunikasi dan pembentukan
perilaku yang positif.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Masalah?
2.
Bagaimanakah ciri khusus dari masalah tersebut?
3.
Apa saja jenis dari masalah pada siswa tersebut?
4.
Faktor apa yang mempengaruhi munculnya masalah?
5.
Bagaimana cara penanganan
terhadap masalah tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Masalah
Masalah
adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat
sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya
sebagai suatu hal yang tidak mengenakan. Prayitno
(1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya,
menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu
dihilangkan.[1]
B.
Cirri – ciri Masalah
Adapun cirri cirri
masalah dapat di kemukakan sebagai berikut[2] :
1.
Masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan (das sollen) dan
kenyataan (das sein).
2. Semakin besar kesenjanagan, maka masalah semakin
berat.
3. Tiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan
persepsi yang berbeda – beda.
4.
Masalah muncul sebagai perilaku yang tidak dikehendaki oleh indidvidu
itu sendiri maupun oleh lingkungan.
5. Masalah timbul akibat dari prose belajar yang keliru.
6. Masalah memerlukan berbagai pertanyaan dasar (basic
question) yang perlu di jawab.
7. Masalah dapat bersifat individual maupun kelompok.
C. Jenis – jenis masalah siswa disekolah
Jenis
masalah yang disajikan dibawah ini merupakan jenis – jenis masalah yang
biasanya dialami siswa menengah, mengapa ? karena pada siswa menengah merupakan
masa dimana mereka mengalami pubertas yaitu masa peralihan dimana masa ini anak
mengalami banyak masalah pada dirinya. Beberapa masalah yang biasanya muncul
pada anak sekolah menengah ini diantaranya[3] :
1. Masalah emosi
Emosi pada diri remaja
merupakan masalah yang seringkali muncul dan menjadi factor penyebab masalah –
masalah lannya. Emosi pada diri remaja adalah emosi yang cenderung tidak dapat
diatur, sangat kuat, dan tidak terkendali. Hal ini terlihat dari gejala yang
timbul akibat masalah tersebut yaitu mudah marah, mdah terpancing emosi,
emosinya “meledak – ledak”. Contoh nyata dari hal tersebut yaitu banyak nya
kasus tawuran antar pelajar.
Dalam hal ini sekolah
sebagai lembaga formal berperan untuk membantu siswa dalam membentuk
kedewasaannya. Langkah – langkah dalam menangggulangi masalah ini biasanya
dilakukan dengan memberikan bimbingan – bimbingan konseling pada anak.
2. Masalah penyesuaian diri
Pada saat penyesuaian diri remaja
dituntut untuk dapat berbaur dengan lingkungan hal ini yang biasanya
menimbulkan masalah, karena pada masa penyesuaian diri, remaja menemui bnyak
hal yang berbeda dari dirirnya dan dia harus mengikuti hal tersebut. Oleh
karena itu terkadang remaja akan bersikap kontra pada lingkungan yang tidak
disukainya dan akan bersikap pro pada lingkungan yang disukainya.
Masalah
yang akan muncul kembali pada hal ini yaitu, jika remaja salah dalam lingkugan
yang dipilihnya maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi remaja yang
“amburadul”. Dalam halini sekolah berperan untuk mengontrol pergaulan para
remaja, emberiainekstrakurkuler yang dapat menyalurkan minat dan bakat remaja
diharapkan dapat memebantu remaja dalam pergaualan yang tidak baik.
3.
Masalah
Perilaku Seksual
Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis,
bersikap romantis, yangdiikuti keinginan yang kuat untuk memperoleh dukungan
dan perhatian lawanjenis. Sebagai akibatnya remaja mempunyai minat yang tinggi
pada seks.Informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan perilaku seks remaja
yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk
dilakukan.Untuk menanggulangi dan mengatasi masalah itu, sekolah
hendaknyamelakukan tindakan nyata, yaitu memasukkan pendidikan seks ke dalam
matapelajaran yang bersangkutan, misalnya tentang reproduksi pada
pelajaranbiologi, seks yang baik dalam bidang agama, dan lain-lain.
4.
Masalah Perilaku
Sosial
Tanda-tanda masalah perilaki sosial pada remaja dapat
dilihat dari diskriminasi terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama
atau sosial ekonomi yang berbeda. Untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut
sekolah dapatmenyelenggarakan kegiatan kelompok dengan tidak memperhatikan
latar belakang suku, agama dan sosial ekonomi. Sekolah harus memperlakukan
siswa secara sama dan tidak membeda-bedakan siswa yang satu dengan lainnya.
5.
Masalah
Moral
Masalah moral remaja ditandai dengan adanya
ketidakmampuan remaja membedakan yang benar dan yang salah. Hal ini disebabkan
oleh ketidak konsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mencegah masalah tersebut sebaiknya sekolah
menyelenggarakan kegiatan keagamaan dan meningkatkan pendidikaan budipekerti.
6.
Masalah
Keluarga
Sebab umum pertentangan keluarga pada masa remaja
adalah standar perilaku, metode disiplin, hubungan dengan saudara kandung, dan
sikap yang sangat kritis pada remaja. Remaja sering menganggap standar perilaku
orang tua yang kuno dan yang modern berbeda.
Adapun macam – macam masalah lain yang dihadapi oleh
siswa[4],
yaitu :
1. Kesuitan dalam Memahami Diri sendiri
2. Kesulitan memahami lingkungan
3. Kesulitan dalam menyalurkan bakat dan minat
4. Kesulitan dalam memecahkan masalah
D. Factor – factor Penyebab Munculnya Masalah
Factor – factor penyebab munculnya masalah dapat di
tinjau dari dua segi[5] :
1. Segi diri sendiri (Individu)
a.
Keterbatasa atau kekurangmampuan mental ( mental inaquacies )
b.
Keterbatasan Kemampuan atau keadaan fisik (phisical inadequacies)
c.
Ketidak seimbangan emosional (emotional inadequacies)
d.
Sikap dan kebiasaan tertentu yang dapat merugikan diri sendiri
e.
Tidak berbakat pada suatu bidang
2. Segi Lingkungan (diluar diri sendiri)
a.
Lingkungan rumah
·
Cara mendidik anak yang kurang tepat
·
Situasi pergaulan antar anggota keluarga
·
Tingkat pendidikan orang tua
·
Standar tuntutan orang tua terhadap anak
·
Situasi tempat tinggal
b. Lingkungan sekolah
· Prasarana, sarana dan fasilitas yang tersedia
· Kurikulum dan materi pelajaran
· Metode pengajaran yang digunakan
· Pengatura local (tempat belajar) dan jadwal belajar
· Penyediaan tenaga guru dan personal lainnya
c. Lingkungan masyarakat
E. Cara Menangani masalah – masalah yang terjadi pada
siswa[6]
1.
Diagnosis
Diagnosis
merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatar belakangi
timbulnya masalah siswa.
2.
Prognosis
Langkah ini
untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk
diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya,
3.
Tes diagnostik
Pada konteks
ini, penulis akan mencoba menyoroti tes diagnostik kesulitan belajar yang
kurang sekali diperhatikan sekolah. Lewat tes itu akan dapat diketahui letak
kelemahan seorang siswa.
Adapun cara lain yang dapat
dilakukan dalam penanggulangan masalah pada siswa :
1.
Upaya preventif
Upaya preventif adalah tindakan
untuk melakukan pencegahan dimana sasarannya adalah mengembalikan sebab – sebab
yang dapat menimbulkan permasalahan siswa yang tidak terlepas dari factor
lingkungan dimana ia tinggal.
2.
Upaya Represif
Upaya Represif adalah tindakan untuk
menghalangi timbulnya peristiwa permasalahan siswa.
3.
Upaya Kuratif
Upaya Kuratif disebut juga upaya korektif,
yaitu usaha untuk merubah permasalahan yang terjadi dengan cara memberikan pendidikan
dan pengarahan kepada mereka (merubah keadaan yang salah kepada keadaan yang
benar).
BAB
III
KESIMPULAN
Masalah
adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat
sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya
sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.
Adapun cirri cirri masalah dapat di kemukakan sebagai berikut :
1.
Masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan (das sollen) dan
kenyataan (das sein).
2. Semakin besar kesenjanagan, maka masalah semakin
berat.
3. Tiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan
persepsi yang berbeda – beda.
4.
Masalah muncul sebagai perilaku yang tidak dikehendaki oleh indidvidu
itu sendiri maupun oleh lingkungan.
5. Masalah timbul akibat dari prose belajar yang keliru.
6. Masalah memerlukan berbagai pertanyaan dasar (basic
question) yang perlu di jawab.
7. Masalah dapat bersifat individual maupun kelompok.
Adapun macam – macam masalah lain yang dihadapi oleh
siswa, yaitu :
1.
Kesuitan dalam Memahami Diri sendiri
2.
Kesulitan memahami lingkungan
3.
Kesulitan dalam menyalurkan bakat dan minat
4.
Kesulitan dalam memecahkan masalah
5.
Masalah emosi
6.
Masalah penyesuaian diri
Factor – factor Penyebab Munculnya Masalah
1.
Segi diri sendiri (Individu)
2.
Segi Lingkungan (diluar diri sendiri)
DAFTAR PUSTAKA
Azzet, Akhmad Muhaimin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jogjakarta: Ar-ruzz Media
Mugiarso, Heru. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT UNNES Press
Slameto. 1988. Bimbingan
di sekolah. Jakarta: Bina Aksara
http//:tutorcounseling.weebly.com/definisi-masalah-belajar.htm.diakses 22 oktober 2014
http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/13/cara-seorang-guru-dalam-mengatasi-siswa-yang-bermasalah-598584.html. diakses 22 oktober 2014
[4] Akhmad Muhaimin Azzet, Bimbingan
dan Konseling di Sekolah, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hlm.44 - 47
How do I make money from playing games and earning
ReplyDeleteThese are the three most popular forms of gambling, and หารายได้เสริม are explained worrione.com in a very ventureberg.com/ concise and concise manner. The most common 바카라 forms of gambling are: worrione